Rabu, 24 Oktober 2012

7 Alasan Memilih ASI Dibanding Susu Sapi

Dewasa ini kita sering mendengar ajakan untuk melakukan pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif kepada bayi, yakni pemberian ASI saja kepada bayi hingga usia 6 bulan tanpa pemberian makanan lainnya. Perlu dicatat bahwa setelah usia bayi menginjak 7 bulan, maka perlu diberikan makanan pendamping ASI yang sesuai dengan usia bayi dengan tetap memberikan ASI hingga usia 2 tahun.

Ajakan untuk melakukan pemberian ASI ini pada umumnya dilakukan oleh pihak pemerintah, yang biasanya dilakukan oleh petugas-petugas kesehatan. Tetapi, di sisi lain, iklan-iklan di televisi lebih banyak kita temui iklan penggunaan susu formula yang terbuat dari susu sapi, bahkan untuk bayi di bawah usia 1 tahun.

Perlu dicatat bahwa penggunaan susu sapi (susu formula/sufor) boleh saja diberikan kepada anak, tetapi sebaiknya tidak diberikan kepada bayi yang masih berusia di bawah 1 tahun. Pemberian susu formula bagi bayi di bawah usia 1 tahun sangatlah tidak direkomendasikan.

gambar di atas adalah ASI yang diperas dari seorang ibu menyusui yang bekerja kantoran. Hasil perasan ASI disimpan dalam kotak berisi es sehingga ASI bisa tahan lama.

Jelang Qurban, Perhatikan Asupan Daging Kambing Anda!

Selamat pagi pembaca, insyaAlloh 2 hari lagi adalah hari Raya Idul Adha bagi umat muslim seluruh dunia.

Kesempatan pada hari ini, saya hanya ingin mengingatkan pada Anda semua, khususnya bagi penderita penyakit:

  • Hipertensi/darah tinggi
  • Jantung
  • Diabetes
  • Hipercholesterol
  • Hipertrigliserid
  • Asam urat

Untuk memperhatikan asupan makanannya selama Qurban, terutama daging kambing. Daging kambing yg berlebihan bisa menaikkan tekanan darah Anda dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Daging sapi boleh saja dikonsumsi tapi jangan pilih yang diolah dengan santan kental ya, seperti gulai, tongseng, rendang dan masakan bersantan lainnya. Setuju?


                                       
                 si embek yang siap menjadi hewan qurban, perhatikan jumlah asupan Anda ;)

Senin, 22 Oktober 2012

4 Cara Mencegah Penyakit Diabetes Mellitus (Gula Darah)

Alhamdulillah, akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menulis lagi di blog ini ^^
Terima kasih kepada para pembaca yang sudah mengunjungi blog kecil kami ini ;)

Pada kesempatan pagi hari yang cerah ini, saya ingin menulis tentang upaya-upaya mencegah penyakit Diabetes mellitus (DM) atau yang biasa masyarakat sebut dengan penyakit gula.

Saya tertarik untuk menulis tentang penyakit ini karena sejauh pengalaman saya bekerja di sebuah rumah sakit, kasus penyakit gula ini merupakan kasus yang cukup banyak terjadi setelah penyakit Hipertensi (tekanan darah tinggi).

Pada dasarnya, penyakit Diabetes mellitus (DM) ini dibagi menjadi 2 (dua) yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. 
Pada DM tipe 1 kemungkinan besar bukan karena gaya hidup (pola makan, aktifitas) tetapi karena autoimun dan beberapa kejadian tidak dapat dijelaskan penyebabnya. DM tipe 1 ini kemungkinan besar tidak dapat dicegah "kehadirannya".

Nah, pada kesempatan ini, yang akan saya sampaikan adalah DM tipe 2 karena tipe inilah yang berkaitan dengan gaya hidup seseorang (pola makan, aktifitas, dll) dan yang paling penting adalah bisa dicegah atau paling tidak diperlambat "kehadirannya" jika ada riwayat keluarga yang menderita penyakit DM. 

Ada beberapa gejala untuk mengetahui gejala penyakit DM:
  1. Rasa yang sangat haus serta berkeinginan untuk terus minum (Polidipsi)
  2. Sering kencing (Polyuri)
  3. Rasa lapar yang terus menerus, ingin terus makan (Polyfagi)
  4. Kehilangan berat badan yang cukup banyak dalam waktu singkat (bisa Anda amati pada seseorang yang sebelumnya gemuk dan mendadak badannya kurus)

Jika Anda menemui gejala-gejala seperti di atas maka ada baiknya Anda melakukan cek kadar gula darah di laboratorium, puskesmas, atau rumah sakit terdekat untuk memastikan apakah terkena penyakit gula atau tidak sehingga dapat dilakukan upaya penyembuhan secepatnya. :)

Berkaitan dengan gaya hidup, berikut ini adalah hal-hal yang harus Anda perhatikan untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit DM :

1. Perhatikan Jenis Makanan

      Jika Anda sangat gemar minuman manis, sebaiknya Anda mulai menguranginya. misalnya dalam sehari minum 3-5 kali maka ada baiknya jika dikurangi menjadi 1-2 kali sehari. Makan/minum gula dalam jumlah banyak dan dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan munculnya penyakit ini.
    Gula pasir, gula jawa, sirup, susu kental manis adalah beberapa contoh jenis makanan yang harus dikurangi asupannya. Ada baiknya juga jika es krim dan cokelat batangan juga diperhatikan karena kalorinya sangat tinggi.


         Es krim dan es teh merupakan kombinasi yang buruk untuk asupan Anda sehari-hari.
                                 Sebisa mungkin, batasi minum es teh lebih dari 2 kali/ hari.

Kamis, 18 Oktober 2012

4 Faktor yang Mempengaruhi terjadinya Infeksi Toksoplasmosis pada Masa Kehamilan


Apakah Anda ibu hamil? Atau sedang berprogram untuk kehamilan?

Jika iya, maka Anda sebaiknya mengetahui sedikit informasi mengenai infeksi toksoplasmosis dalam kehamilan. Atau jika bukan ibu hamil atau belum berprogram maka bisa digunakan sebagai tambahan ilmu pengetahuan yang bisa bermanfaat bagi diri Anda sendiri kelak atau kepada orang lain.

Baik, langsung saja ya..

Toksoplasma adalah suatu penyakit parasit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, suatu protozoa intraseluler obligat yang dapat menginfeksi berbagai jenis burung dan mamalia, terutama manusia. Manusia dapat terinfeksi karena menelan oosista infekstif yang mencemari makanan dan minuman serta sista yang terdapat di berbagai jaringan hewan (Wyler, 1999)

Infeksi Toxoplasma gondii pada wanita hamil dapat menyebabkan abortus, anak lahir dengan kelainan kongenital atau anak lahir mati. Kelainan kongenital yang umum terjadi yaitu koriorentinitis, hidrosefalus, mikrosefalus, kalsifikasi intraserebral, limfadenopati, splenomegali dan bercak-bercak merah di kulit (Frenkel, 1999 Soulsby, 1986; Levine, 1977).

Pada manusia toksoplasmosis akut biasanya tidak terdeteksi karena asimtomatis. Pada umumnya juga tidak terdiagnosis karena gejala klinis mirip dengan penyakit pada umumnya yaitu demam, limfadenopati, sakit kepala, dan lesu. Pada infeksi kronis (menahun) dapat menyebabkan korioretinitis, ensefalitis, bahkan dapat terjadi kelumpuhan. Untuk mengetahui apakah Anda terinfeksi atau tidak maka diperlukan tes di laboratorium.

Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap infeksi toksoplasmosis pada manusia yaitu:

1. Adanya kucing di rumah atau sering berinteraksi dengan kucing.

     Nah, dalam sebuah penelitian diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara infeksi toksoplasmosis dengan interaksi dengan kucing. Bagi yang sering dekat-dekat dengan kucing, harap hati-hati ya, atau silahkan cek ke laboratorium untuk mengetahui terinfeksi T. gondii atau tidak.



Selasa, 16 Oktober 2012

Tips Mengurangi Lemak dan Residu pada Ayam Potong

Selamat malam pembaca yang budiman, kali ini saya ingin membagi hasil percobaan sederhana saya tentang hasil rebusan ayam ras (ayam potong). Percobaan ini menggunaka 1/4 kg ayam potong lalu direbus sebanyak 2 kali. Percobaan sederhana ini, ingin mengetahui perbedaan kaldu yang dihasilkan dari perebusan ayam potong pada perebusan yang pertama dengan perebusan yang kedua.

Seperti yang kita ketahui bahwa ayam ras (potong) memang mengandung lemak yang cenderung lebih banyak dibandingkan dengan ayam kampung. Belum lagi residu dari obat-obatan (antibiotik) yang sering ditambahkan pada ayam potong itu sendiri.

Nah, untuk mengatasi hal tersebut, ada baiknya saat mengolah ayam potong sebaiknya tidak langsung mengolahnya pada hasil rebusan yang pertama terlebih lagi dengan kuahnya (kaldunya). Saya sarankan untuk membuang saja hasil rebusan yang pertama karena masih terlalu banyak lemak serta kemungkinan residu obat-obat dan zat-zat yang tidak diinginkan ikut larut dalam rebusan yang pertama.

Berikut adalah gambar kaldu hasil rebusan ayam potong (perebusan pertama):

                                               hasil rebusan pertama daging ayam potong

Sabtu, 13 Oktober 2012

4 Efek Negatif Minum Alkohol (Minuman Keras)


Selamat pagi pembaca..  :)

Baru-baru ini terdengar berita tentang seorang model yang mengalami kecelakaan akibat mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. *trus apa hubungannya sama blog kesehatan? =)) cekidot..

Baiklah, mungkin ini bukanlah kejadian yang jarang kita temui, waktu-waktu sebelumnya kejadian serupa telah banyak terjadi dan tidak jarang pula gara-gara mabuk banyak nyawa melayang sia-sia di usia yang masih belia. Inilah Indonesia kita tercinta. *miris*

Suatu pertanyaan yang paling menggoda saya adalah, “apa sih manfaat dari minum-minuman keras atau mabuk-mabukan itu?”. Baiklah ini memang pertanyaan yang kontroversial karena memang sangat berkaitan dengan keyakinan dan cara pandang.

Nah, pada kesempatan kali ini, saya ingin memberikan pandangan dari sudut kesehatan tubuh sebelum Anda memutuskan untuk mengkonsumsi alkohol DENGAN ALASAN APAPUN! :)

Berikut rangkuman tentang efek negatif konsumsi alkohol:
  • Pertama, sebuah penelitian telah menyebutkan bahwa alkohol berperan dalam proses karsinogenesis (pembentukan sel-sel kanker) terutama kanker mulut, kanker esophagus (kerongkongan), kanker paru, kanker usus (kolon), kanker rectum, kanker hati, dan kanker payudara (Food, Nutrition, and Prevention of Cancer, 1997;U.S.DHHS,2000).

Kamis, 11 Oktober 2012

Sedikit tentang Osteoporosis

Siang hari ini saya ingin menulis sedikit tentang osteoporosis. Sebagian dari Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang osteoporosis bukan?

Yup, benar sekali bahwa osteoporosis merupakan suatu penyakit yang ditandai menurunnya massa dan mineral tulang, sehingga tulang menjadi rapuh, keropos, dan mudah patah. Daerah yang paling sering mengalami keretakan atau patah tulang akibat osteoporosis yaitu tulang belakang, pinggul, dan lengan bawah.

Osteoporosis perlu mendapatkan perhatian yang cukup serius karena penyakit ini pada akhirnya akan membatasi gerak seseorang, membatasi aktifitas untuk melakukan berbagai macam aktivitas.

Penurunan massa tulang sebenarnya secara normal terjadi pada perempuan dia atas 40 tahun, jadi sebisa mungkin sebelum usia ini upaya-upaya pencegahan sebaiknya rutin dilakukan. Selanjutnya, berikut ini adalah siapa-siapa saja yang beresiko tinggi terkena osteoporosis:
  • Wanita usia menopause
  • Usia lanjut
  • Turunan (terdapat riwayat keluarga yang pernah menderita osteoporosis)
  • Kurang asupan kalsium
  • Kurang olahraga
  • Kebiasaan merokok, konsumsi kopi dan cola
  • Konsumsi alkohol
  • Pengguna obat-obatan (steroid, phenobarbital, phenitoin, anti tiroid) dalam jangka waktu lama
  • Penyakit-penyakit tertentu seperti hati, gagal ginjal kronis, hipertiroid, dan hiperparatiroid

Rabu, 10 Oktober 2012

Tentang Penyakit Kardiovaskuler (Jantung dan Pembuluh Darah)

Pada kesempatan siang hari yang cerah ini, saya ingin berbagi informasi mengenai hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh seorang peneliti di Frammingham, Massachusetts tentang masalah penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) serta faktor-faktor yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Mmm, sebenarnya ide membagi informasi ini adalah untuk memojokkan para perokok sih ya, jujur saja saya sangat tidak respect kepada para perokok dan saya sangat mendukung semua bentuk gerakan anti-merokok. Hehehe. :D

Oke, to the point saja ya.....

Penelitian ini dilakukan selama lebih dari 35 tahun (cohort study) serta melibatkan jumlah sampel sebanyak 5.029 orang yang berusia 30 - 62 tahun. Adapun secara garis besar, hasil penelitian tersebut antara lain:

Tahun 1960 : Merokok diketahui dapat meningkatkan risiko terserang penyakit jantung.

Tahun 1961 : Kadar kolesterol, tekanan darah, hasil pemeriksaan jantung dengan elektrokardiogram yang abnormal dapat meningkatkan risiko terserang penyakit jantung.



Senin, 08 Oktober 2012

Perubahan Zat Gizi pada Nasi yang Disimpan dalam "Magic Jar"

Penggunaan Magic Jar untuk mempertahankan suhu nasi atau makanan lain agar tetap hangat, dewasa  ini sudah sangat meluas penggunaannya. Ya, benar saja karena dengan alat ini, ibu-ibu rumah tangga pada umumnya tidak perlu repot-repot menghangatkan nasi sehingga nasi tersebut tetap nikmat untuk disantap hangat-hangat.

Akan tetapi, satu hal yang perlu diketahui oleh masyarakat bahwa suhu dalam Magic Jar yang digunakan untuk menghangatkan nasi ini mencapai suhu 75⁰C. Suhu yang demikian tinggi ini, akan mengubah nilai-nilai gizi pada nasi yang disimpan selama 12-24 jam atau lebih. 

Dalam sebuah penelitian tentang pengaruh lama penyimpanan nasi dalam Magic Jar terhadap kadar protein, pati, gula reduksi dan kualitas fisik nasi, diketahui bahwa terdapat penurunan yang signifikan terhadap zat-zat gizi tersebut (kadar protein, pati, gula reduksi) apabila nasi disimpan dalam Magic Jar selama 12 jam sampai 24 jam. Pada umumnya, ibu-ibu hanya akan memperhatikan perubahan kualitas fisik nasi setelah penyimpanan selama 24 jam yakni perubahan warna nasi menjadi sedikit kuning atau kusam padahal yang jauh lebih penting untuk diperhatikan adalah perubahan nilai gizi dari nasi yang disimpan itu sendiri.


Sabtu, 06 Oktober 2012

Cara Mengetahui Kebutuhan Energi dalam Sehari

Sampai saat Anda menemukan artikel ini, sudah pernahkah Anda menghitung berapa kebutuhan energi yang Anda butuhkan selama ini? Energi untuk membaca, menulis, jalan kaki, dan segudang aktifitas lainnya.

Nah, pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi mengenai bagaimana cara menghitung kebutuhan energi selama sehari. Ya, tentu saja cara hitungan secara umum saja ya, bukan perhitungan yang terlalu detail. Akan tetapi, bagaimanapun semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembaca setidaknya untuk membantu menyeimbangkan antara makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan energi yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh untuk bekerja dengan normal sehingga tidak menjadi terlalu gemuk ataupun terlalu kurus :D

Komponen utama yang menentukan kebutuhan energi adalah Angka Metabolisme Basal (AMB) atau dikenal juga dengan Basal Metabolic Rate (BMR) dan aktifitas fisik. Komponen yang lain adalah pengaruh thermic makanan atau Spesific Dynamic Action of Food (SDA) yang jumlahnya sedikit sehingga dapat diabaikan.

AMB itu sendiri sangat dipengaruhi umur, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan. Ada beberapa cara untuk menghitung AMB ini, tetapi yang akan saya tuliskan di sini adalah perhitungan AMB menggunakan rumus Harris Bennedict (1919):

  • Laki-laki= 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
  • Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

Keterangan :
BB = Berat Badan kg
TB = Tinggi Badan dalam cm
U = Umur dalam tahun



Rabu, 03 Oktober 2012

Tips-tips untuk Mencegah Penyakit Hipertensi (Darah Tinggi)


Pada kesempatan kali ini, saya ingin menulis tentang penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi). Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan yang sering muncul di negara berkembang (seperti contohnya Indonesia tentunya). Hipertensi yang tidak terkontrol mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit degenerative seperti gagal jantung, gagal ginjal, dan penyakit vascular lainnya. Penyakit hipertensi sering disebut dengan “silent killer” karena pada banyak orang seringkali tidak menunjukkan gejala selama puluhan tahun, lalu mendadak menyebabkan stroke dan serangan jantung.
Hipertensi secara umum diartikan ketika seseorang mempunyai tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih tinggi dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau lebih. Adapun klasifikasi secara khusus, yaitu:
1.       Optimal                      : sistolik <120 mmHg dan diastolik <80 mmHg
2.       Normal                       : sistolik <130 mmHg dan diastolik <85 mmHg
3.       Normal-tinggi              : sistolik 130-139 mmHg atau diastolik 85-89 mmHg
4.       Hipertensi  
-          Stage 1                 : sistolik 140-159 mmHg atau diastolik 90-99 mmHg
-          Stage 2                 : sistolik 160-179 mmHg atau diastolik 100-109 mmHg
-          Stage 3                 : ≥180 mmHg atau ≥110 mmHg

Hipertensi dibagi menjadi 2 jenis :
1.       Hipertensi primer (essensial) yaitu hipertensi yang tidak bisa ditentukan penyebabnya dan,
2.       Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan karena dampak dari penyakit lain.