Kamis, 13 Desember 2012

12 Petunjuk untuk Melakukan Responsive Feeding pada Anak

Selamat siang para pembaca :) Lama sekali kayaknya tidak menulis di blog ini (padahal baru 1 pekan) hehe..

Mohon maaf karena belum bisa melanjutkan menulis tentang faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan (tumbang) pada anak yang bagian 2 ya. Bagian 1 tentang tumbang anak bisa Anda baca [klik di sini].

Baiklah, kali ini saya mau menulis tentang bagaimana upaya-upaya agar para ayah bunda, ummi abi, mama papa, mamah papah, ibu bapak, ayah mama bisa mempraktikkan responsive feeding. :)

Sebelumnya tentang responsive feeding pada anak bisa Anda baca [klik di sini].

Langsung saja yaaa, berikut ini adalah beberapa petunjuk yang mungkin bisa membantu Anda untuk mempraktikkan responsive feeding pada anak.

Jumat, 07 Desember 2012

Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Tumbuh Kembang Anak (Bagian I)

Selamat pagi di Jumat yang penuh barokah ini, aamiin..
Semoga hari Anda menyenangkan dan diberikan kemudahan semua urusan di hari ini juga ya, aamiin.. ;)

Sebelumnya mau tanya dulu nih.. Apakah ada yang sedang hamil? Atau yang sedang merencanakan kehamilan? Nah, artikel pada pagi hari ini memanjakan Anda bagi para bumil atau yang sedang berencana untuk hamil, karena artikel ini akan menyebutkan berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak mulai dari saat konsepsi hingga lahir. :)

Tentunya semua orang tua sangat ingin jika anak yang dilahirkannya adalah anak yang normal, sehat, lengkap semua organ tubuhnya, tidak cacat, tidak kekurangan suatu apapun. Jadi, itu semua lebih penting daripada sekedar "saya pengen anak laki-laki saja" atau saya pengen anak perempuan saja", bener ngga? hehe, kalau itu sih pendapat saya :p

Nah, itu semua bisa kita usahakan dari sejak sebelum hamil, salah satunya dengan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Mengetahu faktor-faktor tumbuh kembang anak akan membantu orang tua untuk "mencetak" generasi yang lebih berkualitas, insyaAlloh.. :)

Sebenarnya ada berbagai versi tentang faktor-faktor tumbuh kembang anak. Akan tetapi, kesemuanya itu dapat kita tarik lebih sederhana sebagai berikut:

Kamis, 06 Desember 2012

Tahapan Konseling Gizi oleh Petugas Gizi di Rumah Sakit

Selamat pagi pembaca..

Apa kabar Anda pagi ini? semoga sehat selalu yaaa... Saya senang sekali karena hari di tempat saya tinggal sangat cerah cuacanya. Semoga hari mood saya juga ikut cerah sepanjang hari ini :D aamiin..

Pagi ini saya pengen curcol saja tentang pekerjaan saya sehari-hari sebagai seorang petugas gizi di sebuah rumah sakit pemerintahan di Kabupaten Wonogiri. Hehehe. Supaya lebih banyak orang yang tahu bagaimana pentingnya pemberian informasi yang "mendekati" benar tentang pengaturan makan bagi pasien yang memang membutuhkan diet tertentu sesuai dengan penyakitnya. 


Sebelum memberikan konseling gizi langkah sebelumnya adalah menilai status gizi pasien :)

Rabu, 05 Desember 2012

Bermain untuk Melatih Kecerdasan Majemuk pada Anak

Selamat pagi semuanya.. Maaf ya baru sempat menulis lagi di blog ini, karena saya lagi "sok sibuk" hehehe..

Alright,, kali ini masih tentang masalah anak ya, setelah beberapa artikel terakhir di bulan November membahas  juga tentang masalah-masalah pada anak. Jika ingin membaca artikel lain tentang anak silakan [klik di sini].

Artikel ini saya angkat dari buku "@dokteranakkita" masih sama yaitu buku yang ditulis oleh seorang dokter anak yang concern tentang masalah anak dan edukasi pada masyarakat umum tentang kesehatan anak. :)

Oya,sebelumnya saya pengen tanya nih, siapa yang ngga pengen punya anak yang cerdas? cerdas tidak hanya masalah materi pelajaran-pelajaran sekolah nantinya tetapi juga anaknya cerdas secara emosional?

Nah, berikut ini ada beberapa jenis "kecerdasan majemuk" dan cara melatih sel otak anak agar mampu memiliki kecerdasan majemuk tersebut :


Bermain adalah cara anak untuk belajar :)
  1. Verbal linguistik. Anak diharapkan mampu menguraikan apa yang ada dalam pikiran mereka menjadi kaa-kata, kalimat, diskusi, dan mengarang. Cara untuk melatih kecerdasan verbal dimulai sejak bayi berada dalam kandungan dengan mengajaknya berbicara, bisa juga dengan membacakan cerita, merangsang bicara dan bercerita, atau juga mengenalkan alunan irama tertentu.
  2. Logika matematika. Anak mampu memecahkan masalah dengan logika matematika. Cara untuk melatih kecerdasan logika matematika yaitu anak diajarkan cara mengelompokkan, menyusun, merangkai, menghitung, menjawab teka-teki, dan lain-lain.
  3. Visual spasial. Anak mampu berimajinasi 3D. Kecerdasan ini bisa dikembangkan dengan mengamati gambar, merangkai puzzle,  menggunting, melipat, mencari benda, dan mengingat rute jalan. *berbicara tentang rute jalan jadi ingat artikel lama tentang olahraga otak bagi orang dewasa, ternyata pada anak juga bisa untuk melatih otak. Jika ingin membacanya silakan [klik di sini]*
  4. Bodi kinestetik. Anak terampil mengolah tubuh, bergerak, berolahraga, menari. Cara untuk melatih bagian ini ya tidak lain dan tidak bukan adalah dengan melakukan permainan yang melibatkan gerak tubuh, berlari, melompat, senam, menari, atau membawa anak saat berolahraga.
  5. Musikal. Anak peka terhadap bunyi, nada dan melodi. Cara untuk bagian ini adalah dengan memutarkan musik (kalau bisa sih lagu anak-anak aja ya, untuk kecerdasan musikal ini), jangan diputarkan lagu-lagu anak yang temanya dewasa dong, apalagi lagu dangdut, hehehe. Putarkan secara periodik saja untuk perkembangan otak. Bisa pula dengan melodi-melodi tertentu, jika Anda muslim, bisa memutarkan murottal. :)
  6. Intrapersonal. Anak mampu memahami dan mengendalikan diri. Latihlah anak dengan memberikannya kesempatan untuk bercerita tentang pengalaman anak, tentang perasaannya setelah bermain/belajar/pengalaman lain, tanyakan tentang keinginan/cita-cita anak, biarkan anak berkhayal, dan mengarang cerita.
  7. Interpersonal. Mampu memahami dan menyesuaikan diri dengan orang lain. Cara mudah melatih kecerdasan ini adalah dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain dengan teman-temannya, berinteraksi, berbagi, dan bekerjasama. Jadi, biarkan saja jika anak ingin bermain di luar rumah, jangan malah dimarahi, hehehe.
  8. Naturalis. Mampu memahami dan menyelaraskan diri dengan lingkungan. Nah, yang paling menyenangkan adalah cara melatih kecerdasan naturalis ini, karena caranya adalah dengan membawa anak Anda berwisata ke gunung, pantai, kebun binatang, sawah, hutan dan tempat rekreasi yang lain, serta latih pula anak untuk berkebun/bercocok tanam atau memelihara hewan.
Oiya, ini dapat bocoran juga dari pak dokter, kalau cara termudah dan tersantai melatih kecerdasan anak adalah dengan meluangkan waktu sebanyak mungkin untuk bersenda gurau dengan anak dan memeluknya. Memberikan kasih sayang yang tulus dan selalu berdoa semua kebaikan bagi Anda juga bisa menambahkan nilai plus yaiu kecerdasan spiritual. Selain itu, melatih anak menghapalkan doa harian, ibadah bersama, mengaji, memberikan pemahaman bahwa ada Alloh SWT dibalik semua yang ada di dunia ini dan lain-lainnya juga sangat dianjurkan untuk dilatihkan kepada anak sejak dini untuk menambah kecerdasan spiritual anak.



Oke, para Bunda dan Ayah yang membaca artikel ini, semoga bisa memberikan manfaat bagi Anda. terima kasih dan selamat beraktifitas untuk hari ini. :)