Kamis, 18 Oktober 2012

4 Faktor yang Mempengaruhi terjadinya Infeksi Toksoplasmosis pada Masa Kehamilan


Apakah Anda ibu hamil? Atau sedang berprogram untuk kehamilan?

Jika iya, maka Anda sebaiknya mengetahui sedikit informasi mengenai infeksi toksoplasmosis dalam kehamilan. Atau jika bukan ibu hamil atau belum berprogram maka bisa digunakan sebagai tambahan ilmu pengetahuan yang bisa bermanfaat bagi diri Anda sendiri kelak atau kepada orang lain.

Baik, langsung saja ya..

Toksoplasma adalah suatu penyakit parasit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, suatu protozoa intraseluler obligat yang dapat menginfeksi berbagai jenis burung dan mamalia, terutama manusia. Manusia dapat terinfeksi karena menelan oosista infekstif yang mencemari makanan dan minuman serta sista yang terdapat di berbagai jaringan hewan (Wyler, 1999)

Infeksi Toxoplasma gondii pada wanita hamil dapat menyebabkan abortus, anak lahir dengan kelainan kongenital atau anak lahir mati. Kelainan kongenital yang umum terjadi yaitu koriorentinitis, hidrosefalus, mikrosefalus, kalsifikasi intraserebral, limfadenopati, splenomegali dan bercak-bercak merah di kulit (Frenkel, 1999 Soulsby, 1986; Levine, 1977).

Pada manusia toksoplasmosis akut biasanya tidak terdeteksi karena asimtomatis. Pada umumnya juga tidak terdiagnosis karena gejala klinis mirip dengan penyakit pada umumnya yaitu demam, limfadenopati, sakit kepala, dan lesu. Pada infeksi kronis (menahun) dapat menyebabkan korioretinitis, ensefalitis, bahkan dapat terjadi kelumpuhan. Untuk mengetahui apakah Anda terinfeksi atau tidak maka diperlukan tes di laboratorium.

Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap infeksi toksoplasmosis pada manusia yaitu:

1. Adanya kucing di rumah atau sering berinteraksi dengan kucing.

     Nah, dalam sebuah penelitian diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara infeksi toksoplasmosis dengan interaksi dengan kucing. Bagi yang sering dekat-dekat dengan kucing, harap hati-hati ya, atau silahkan cek ke laboratorium untuk mengetahui terinfeksi T. gondii atau tidak.






2. Memakan sayuran dan buah-buahan yang mengandung ookista dan tidak dicuci bersih.

          Untuk pencegahan, sebaiknya Anda mencuci bersih sayuran dan buah-buahan yang akan Anda konsumsi.



3. Kebersihan perorangan yang kurang baik terutama kebersihan tangan saat memegang makanan.

4. Memakan daging yang mengandung kista Toxoplasma gondii dan tidak mempengaruhi terjadinya toksoplasmosis.

        Dalam sebuah penelitian juga diketahui bahwa kebiasaan makan daging yang kurang matang (diolah setengah matang) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap infeksi T. gondii. Yup, sat kambing termasuk contoh dari makanan setengah matang ini. Puasa sate kambing dulu ya selama hamil :p



Sumber utama : Hasto Wardoyo dalam Pertemuan Ilmiah (PIN) Dietetic Update tahun 2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar