Kamis, 13 September 2012

Detoks Untuk Kesehatan

Sudah pernah kenal istilah detoks? Yap, detoks merupakan proses pengeluaran racun (toksin) dari dalam tubuh. Setiap hari, tubuh kita melakukan proses metabolisme untuk membuang zat-zat yang tidak berguna dalam tubuh, akan tetapi terkadang metabolisme terjadi kurang sempurna sehingga menimbulkan zat-zat racun di dalam tubuh. Selain itu, lingkungan yang kurang baik seperti polusi asap kendaraan bermotor, rokok, debu, dan obat-obatan kimia seringkali juga menimbulkan racun. Racun-racun tersebut seharusnya dikeluarkan dari tubuh karena dapat merugikan kesehatan tubuh. Pengeluaran racun-racun bisa melalu proses sekresi dan ekskresi melalui urin/air seni, keringat, dan kotoran.

Racun-racun tersbut jika tidak dikeluarkan akan mengalir mengikuti darah dan mengotori kapiler darah sehingga mengganggu metabolisme normal dalam tubuh. Terganggunya metabolisme tubuh menyebabkan badan tidak sehat, munculnya berbagai gejala penyakit, kualitas hidupberkurang (cepat lelah, letih, tidak bersemangat, vitalitas menurun).

Detoks diharapkan mampu mengeluarkam zat-zat racun dari dalam tubuh tersebut dengan cara memberikan kesempatan bagi tubuh untuk memperbaiki, membersihkan, dan mengembalikan keseimbangan sistem dalam tubuh. Detoks dapat meningkatkan kekebalan tubuh, membersihkan hati, ginjal, usus, dan sistem pernafasan serta mampu melangsingkan tubuh jika dilakukan dengan benar.

Detoks bermanfaat bagi peremajaan sel-sel sehingga kulit menjadi lebih kuat, sehat, lebih berenergi. Detoks sering dipadukan dengan pengaturan pola makan. Detoks dapat dilakuakn dengan 2 cara, yaitu :
1. PUASA
Salah 1 aktivitas detoks adalah puasa. Puasa membantu tubuh beristirahat sejenak dari aktivitas rutinnya. Pada saat “istirahat” ini organ-organ melakukan pembersihan terhadap dirinya sendiri secara alami. Contohnya organ yang dibersihkan saat puasa adalah usus, hati, ginjal serta organ-organ lain yang terlibat proses pencernaan.

Detoks dengan puasa ini baik dilakukan setahun sekali selama 30-40 hari sesuai kemampuan tubuh. Secara medispun diketahui bahwa melakukan puasa paling berat hanya dengan meminum air putih saja selama 30-40 hari tidak akan membahayakan bagi tubuh. Namun meski begitu sebaiknya puasa dilakukan secara bertahap mulai berlatih 2 kali puasa dalam seminggu. Lalu bertahap sehingga bisa dilakukan sebulan atau 30 hari penuh. Mmm, cocok banget nih bagi yang sudah rutin puasa Senin-Kamis lanjut puasa di bulan puasa.

2. JUICING
Aktivitas detoks lain adalah dengan mengkonsumsi jus. Terapi ini mampu menjaga metabolisme tubuh, meningkatkan sistem imun, menghilangkan selulit, membersihkan usus, dan membuat tubuh lebih segar. Detoks bisa dilakukan oleh siapapun kecuali wanita hamil-menyusui, penderita penyakit kronis, dan balita.

Buah dan sayur sangat baik untuk proses detoksifikasi ini. Untuk permulaan, terapi detoks dengan juicing ini atau dengan sayuran dan buah saja bisa dilakukan dalam 1-3 hari. Misalnya hari pertama konsumsi sayuran dan buah saja dikombinasikan dengan salad dan yoghurt (plain). Pada hari pertama, masih bisa menggunakan gula pasir untuk juice lalu dikurangi secara bertahap pada hari berikutnya. Sampai hari ke-3 bisa konsumsi sayuran dan buah saja tanpa pemanis atau bahkan berpuasa dengan buah dan sayur saja untuk sahur dan berbuka puasa. Setelah berhasil di hari ke-3, pada hari ke-4 sudah bisa konsumsi makanan seperti biasa dengan tetap memperhatikan pembatasan lemak dan karbohidrat.

Sumber: majalah Hadila edisi 39, bulan September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar