Apa kabar Anda hari ini? Semoga sehat selalu ya.. :)
Malam ini saya masih ingin berbagi ilmu hasil seminar di Jogja hari Minggu kemarin. Sebagian informasi hasil seminar "COMMON PROBLEM IN CHILDREN HEALTH" mengenai "5 Tatalaksana Demam pada Anak" bisa Anda dapatkan (klik di sini).
Dalam seminar yang dipandu oleh dr. Ardi Setiawan, SpA ini, menjelaskan pula tentang "Pedoman Pemberian Makanan pada Anak Usia 0-23 Bulan". So, simak penjelasan singkat tentang pedoman makan secara singkat untuk bayi yang diberi ASI Eksklusif sesuai usia Anda. Cekidot.... :)
Usia 0-6 bulan
- Usia 0-6 bulan pemberian ASI eksklusif adalah yang terbaik.
- ASI eksklusif yaitu pemberian ASI saja tanpa makanan pendamping selama 6 bulan berturut-turut, perlu digarisbawahi bahwa dalam pemberian ASI eksklusif ini, ibu boleh memberikan obat, vitamin lain dan cairan untuk rehidrasi pada kondisi-kondisi tertentu.
- Tidak disarankan untuk memberi susu formula (yang kebanyakan dari susu sapi) pada usia ini.
- Kenapa harus ASI saja sampai 6 bulan? Karena kebutuhan gizi bayi sudah bisa dipenuhi dari ASI saja, sedangkan untuk usia di atas 6 bulan sudah tidak bisa dicukupi dari ASI saja.
- Ibu harus menyadari tanda-tanda jika bayi mulai lapar dan harus segera memberikan ASI-nya. Pemberian ASI bisa diberikan dalam waktu 2 jam sekali.
- Jangan tunggu sampai bayi menangis baru memberikan ASI karena menangis adalah tanda paling akhir jika bayi merasa lapar.
- Tanda-tanda bayi lapar, yaitu: lebih riang/antusias, melakukan gerakan menghisap/mencecapkan bibir, membuka mulut ketika melihat makanan/sendok, memasukkan tangannya ke mulut, mencondongkan diri ke makanan. Nah, jika semua tanda-tanda tersebut tidak Anda pahami dan tidak segera memberi makan bayi Anda, maka bayi akan merasa diabaikan dan barulah dia menangis, hehehe.
Usia 6-8 bulan
- Tekstur. Perkenalkan bayi pada MPASI (Makanan Pendamping ASI) dimulai dari makanan yang bertekstur lembut/halus (makanan yang dipuree), cukup kental lalu dilanjutkan bertahap menjadi lebih kasar.
- Frekuensi. Makan diberikan 2-3 kali/hari lalu 1-2 kali selingan (misalnya buah bertekstur lembut sperti pisang, pepaya, melon, dll.).
- ASI harus tetap diberikan cukup sering, karena pemberian ASI dianjurkan diberikan hingga 2 tahun walaupun anak sudah diberikan MPASI.
- Jumlah rata-rata tiap kali makan mulai 2-3 sendok lalu meningkat hingga setengah mangkok bayi.
- Ajari bayi sejak kecil dengan memperhatikan waktu makan, jangan lebih dari 30 menit tiap kali makan.
- Jangan dipaksakan memberi makan langsung banyak setelah bayi "wisuda ASI eksklusif" yaitu setelah 6 bulan menjalani ASI eksklusif (anak ASIx adalah istilah bagi para bayi yang menjalani ASI eksklusif dan wisuda ASIx adalah bagi bayi yang lulus dan bisa menjalani ASIx selama 6 bulan :)).
Usia 9-11 bulan
- Tekstur. Berikan makanan yang dicincang halus atau disaring kasar, tingkatkan semakin kasar sampai makanan bisa dipegang oleh anak (mulai kenalkan finger food).
- Frekuensi. Makanan diberikan sebanyak 2-3 kali sehari disesuaikan dengan nafsu makan anak diikuti 1-2 kali selingan makanan seperti kue kering, buah-buahan yang lebih kasar dibandingkan usia sebelumnya.
- ASI harus tetap diberikan, karena pemberian ASI dianjurkan diberikan hingga 2 tahun walaupun anak sudah diberikan MPASI.
- Porsi. Berikan bayi makanan sebanyak 1/2 - 3/4 mangkok atau sekitar 125 - 175 ml.
Usia 12-23 bulan
- Tekstur. Pada usia ini anak sudah bisa diberikan makanan keluarga sehari-hari akan tetapi apabila perlu masih harus dicincang atau disaring.
- Frekuensi. Makanan diberikan sebanyak 3-4 kali sehari disesuaikan dengan nafsu makan anak sesuaikan dengan nafsu makan anak, berikan selingan 1-2 kali sehari.
- ASI tetap diberikan.
- Porsi. Porsi sebanyak 3/4- 1 mangkok atau sekitar 175-250 ml.
Perlu untuk diperhatikan bahwa Anda harus mampu memenuhi kebutuhan gizi anak dengan cara melakukan variasi terhadap pemilihan bahan makanan. Anda tidak bisa memberikan 1 jenis makanan saja kepada anak Anda karena 1 jenis bahan makanan saja tidak akan cukup memenuhi kebutuhan gizi anak.
Pastikan juga bahwa ada sayuran dan buah dalam menu anak Anda sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral anak Anda. :)
Sumber pedoman makan bagi anak tersebut sesuai dengan pedoman dari WHO tahun 2009. Adapun menurut AAP (American Academy of Pediatrics), tidak harus makan ini dahulu baru itu secara baku, yang terpenting sesuaikan jumlah/porsi makan dan tekstur makanan dengan kemampuan masing-masing anak dalam memberikan makanan, serta makanan harus aman dan bergizi.
Pastikan juga bahwa ada sayuran dan buah dalam menu anak Anda sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral anak Anda. :)
Sumber pedoman makan bagi anak tersebut sesuai dengan pedoman dari WHO tahun 2009. Adapun menurut AAP (American Academy of Pediatrics), tidak harus makan ini dahulu baru itu secara baku, yang terpenting sesuaikan jumlah/porsi makan dan tekstur makanan dengan kemampuan masing-masing anak dalam memberikan makanan, serta makanan harus aman dan bergizi.
Baiklah, demikian yang bisa saya sampaikan malam ini sesuai permintaan dari seorang pembaca Blog kami tentang makanan untuk anak/bayi. Semoga bermanfaat untuk Anda. :)
Have a nice night :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar