Alhamdulillaahh.. Karena malam ini bisa menulis lagi di blog ini (padahal sebenarnya cuma pengen sekalian review dari hasil seminar dan workshop yang hari ini saya ikuti) *eh, keburu lupa sih alasan sebenarnya* hehehe..
Ngomong-ngomong soal seminar dan workshop, saya mau berterima kasih dulu nih kepada saudari dr. Aprilian Candra Ayusita SS., karena sudah mau mentraktir saya ikutan workshop yang berjudul "COMMON PROBLEM IN CHILDREN HEALTH" *kapan-kapan mau deh ditraktir lagi, hwehehehe... :p
Seminar dan workshop ini dipandu oleh dr. Mas Nugroho Ardi Santoso, SpA., MKes. (dr. Ardi), yang sehari-hari bekerja di RS Kasih Ibu Solo, dan merpakan founder @dokteranakkita dan pemilik situs www.drardisantoso.com.
Nah, yang paling ingin saya tulis malam ini adalah soal masalah demam yang sering ditemui pada anak (tentu saja ini adalah bagian seuprit dari masalah-masalah yang disampaikan dalam seminar). Kenapa demam? Karena sepanjang pengetahuan saya, kok cukup sering ya dengar ada ibu-ibu yang anaknya demam, lantas buru-buru memberikan obat turun panas (mungkin kalau saya punya anak, begitu tahu kalau anak demam akan langsung memberikan obat juga sih andai belum mengikuti seminar ini, hehehe..
Padahal, demam pada anak itu (jika kita tahu langkah-langkahnya), bisa diturunkan tanpa obat sebelum mencapai suhu 38,5⁰C (jika tidak ada riwayat kejang). Berikut adalah 5 langkah penanganan demam pada anak sesuai dengan materi seminar yang saya ikuti:
This picture is baby Azka my nephew. So happy if our baby always healthy :)
1. Ukur Suhu
- Langkah peratama yang harus dilakukan saat Anda tahu bahwa anak terasa hangat di bagian kepala adalah dengan mengukur suhunya menggunakan termometer. Yup, sangat dianjukan untuk menggunakan termometer dan bukan "tanganmeter" :D untuk mengetahui suhu tubuh anak yang sesungguhnya.
- American Academy of Pediatrics (AAP) menganjurkn untuk menggunakan termometer air raksa di rektum untuk anak usia < 3 tahun (tapi tadi di ketiak juga boleh agar anak lebih nayaman) selama minimal 2 menit (atau 1 menit untuk termometer digital).
- Masih sesuai AAP pada anak usia > 3 tahun bisa dicoba di mulut (tapi mohon ganti termometer ya bagi ibu yang telah mencoba mengukur di rektum anak :D) dengan termometer air raksa minimal 2 menit (atau 1 menit untuk termometer digital).
- Jika anak sebelumnya makan/minum air panas/hangat atau dingin, maka sebaiknya pengukuran suhu dilakukan setelah sedikitnya 15 menit kemudian.
- Jika suhu anak berkisar 36,5⁰C-37,5⁰C maka Anda tidak perlu khawatir dan tidak perlu memberikan obat turun panas.
2. Sering Minum
- Bisa jadi demam pada anak disebabkan karena dehidrasi (kurangnya cairan tubuh).
- Jika suhu anak Anda 37,8⁰C-37,9⁰C dan tidak mempunyai riwayat kejang maka sebaiknya diberikan minum lebih sering dari biasanya.
3. Gunakan baju tipis dan menyerap keringat
- Baju tipis dan menyerap keringat bermanfaat untuk membuang panas tubuh pada anak.
- Sebisa mungkin hindari penggunaan baju tebal dan menyelimuti anak saat anak demam *haduh, padahal kadang kalau demam sukanya selimutan karena merasa kedinginan, hehe*
- Tubuh mempunyai sistem regulasi yang sangat hebat, sehingga saat tubuh naik suhunya maka tubuh akan berupaya mengeluarkan panas tersebut. Berselimut dan berbaju tebal justru akan memerangkap panas dalam tubuh yang seharusnya dikeluarkan tubuh tersebut.
4. Kompres hangat
- Yup, kompres hangat ya ibu-ibu.. :D Sebagian orang justru menggunakan air dingin untuk mengompres akan tetapi ini justru keliru karena kompres dingin akan direspon tubuh sebagai cuaca dingin sehinggga tubuh justru akan menaikkan suhu untuk menghangatkan diri.
- Kompres dingin bisa diberikan kepada anak JIKA kenaikan suhu anak karena pengaruh suhu lingkungan/hiperpireksia (suhu ruangan lebih dari 41,1⁰C. Jadi jika lingkungan anak panas dan anak ikut panas suhu tubuhnya barulah menggunakan kompres dingin, tetapi hal ini jarang sekali terjadi di wilayah Indonesia).
- Cara mengkompres adalah dengan mengusapkan lap atau busa (seperti mau "sibin") yang telah dibasahi dengan air hangat pada seluruh tubuh anak (badan, lengan, tungkai kaki) sampai suhu anak normal. Penurunan suhu akan terjadi setelah pengompresan selama 30-45 menit.
5. Obat penurun panas
- Jika suhu anak mencapai 38⁰C dan anak tidak mempunyai riwayat kejang, barulah silakan diberi obat penurun panas.
- Jika mempunyai riwayat kejang maka dianjurkan diberi obat penurun panas saat suhu 37,5⁰C karena akibat dari kejang pada anak bisa fatal karena menyangkut terhentinya oksigenasi ke sel otak.
- Jika ada keluhan lain dan ada riwayat kejang, maka sebaiknya Anda juga memeriksakan Anak Anda ke dokter. :)
Well, itulah 5 langkah tatalaksana demam pada anak. Sebelum mengakhiri tukisan ini, saya ingin mengacungi jempol kepada ibu-ibu masa kini yang sudah lebih "melek" terhadap masalah kesehatan anak-anaknya. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang cukup kritis sepanjang seminar yang diadakan di gedung Wanitatama, Yogyakarta ini. SALUT!!!
So, yang merasa perempuan, yang merasa jadi ibu, apa Anda mau kalah dengan ibu-ibu yang lain yang sudah "melek" kesehatan? ;)
Pengalaman saya selama lebih dari 30 tahun dengan 4 (empat) anak justru kalau anak-anak demam saya kompres dengan air es, bahkan sering kepala sampai basah sekali oleh air es. Anak menjadi merasa nyaman dan dapat tidur nyenyak.
BalasHapusSensasi dingin disebabkan karena suhu otak lebih tinggi daripada suhu darah sehingga otak memberi perintah untuk memproduksi panas dengan cara menggigil.....bukan karena air es.
maaf Bu, kalau dikompres dengan air dingin memang benar utk dilakukan jika panas pada anak disebabkan karena suhu lingkunan yang tinggi (Hiperpireksia). Maka dipastikan dulu apakah demam pada anak karena dari suhu luar lingkungan atau bukan. Jadi, mohon dipastikan dahulu sebab panas pada anaknya ya Bun.. :)
BalasHapusPenjelasan di atas sesuai dengan penjelasan fisiologis tubuh yang disampaikan oleh seorang dokter anak dalam sebuah seminar, bahwa tubuh mempunyai "alarm" untuk menormalkan suhu tubuh yang berpusat di hipotalamus. Jika tubuh direspon dengan kompres air dingin maka respon dari hipotalamus otak justru akan semakin menaikkan suhu tubuh (agar hangat), yang jadinya suhu anak akan makin tinggi. Dan begitu pula sebaliknya.
Benar jika otak (kepala) lebih panas dibanding dgn bagian tubuh lain karena otaklah pusat semua koordinasi dalam tubuh, ibarat mesin maka bagian yang lebih berat bekerja akan lebih banyak mengeluarkan panas. Terima kasih sudah merespon :)
Menggigil itu disebabkan karena panas tinggi (sehingga banyak panas keluar dari tubuh), nah agar tidak kehilangan banyak panas tubuh maka terjadilah vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah) agar suhu tubuh tetap seimbang yang dikenal dengan "menggigil"
sekali lagi terima kasih :)