Semoga sehat selalu semuanya. aamiin.
Adakah keluarga, teman, atau kerabat Anda yang terkena hipertensi?
Kalau iya, tentunya disarankan untuk menjalankan diet RG (Rendah Garam), bukan?
Nah, apakah yang dimaksud dengan garam ini adalah hanya sebatas garam dapur yang sering digunakan untuk bumbu saja? Ataukah ada sumber makanan lain yang harus dibatasi konsumsinya untuk membantu mengendalikan tekanan darah?
Ok, marilah kita lurusakan dahulu, bahwa garam yang dimaksud di dalam diet Rendah Garam adalah garam natrium dan bukan hanya sebatas garam dapur, garam dapur hanyalah merupakan salah satu contoh bahan makanan yang mengandung natrium yang relatif tinggi.
Sebenarnya garam natrium secara alamiah terdapat dalam makanan ataupun ditambahkan dalam masakan. Bahan makanan hewani (dari hewan) lebih banyak mengandung garam natrium dibandingkan dengan makanan yang berasal dari tumbuhan (nabati).
Bagaimana pendapat Anda tentang steak di atas? tinggi garam natrium atau tidak? :-D
Berikut perincian jenis garam natrium yang ditambahkan ke dalam makanan antara lain:
1. Natrium klorida atau garam dapur yang biasa kita lihat saat ibu memasak. :D
2. Natrium bikarbonat
3. Natrium benzoat
4. Natrium Nitrit
5. Mono-sodium glutamat
Jika Anda menemukan tulisan tersebut ada dalam komposisi bahan makanan/makanan jadi yang Anda beli maka sebaiknya penggunaannya perlu dibatasi bagi penderita hipertensi. Akan tetapi sebagai upaya pencegahan (terutama bagi yang mempunyai orang tua dengan riwayat hipertensi) maka sangat dianjurkan juga mulai membatasi diri dengan menjalankan diet RG untuk upaya pencegahan, karena penyakit hipertensi (primer) adalah salah satu jenis penyakit yang menurun.
Natrium dalam komposisi bahan makanan seringkali ditulis dengan "SODIUM" sehingga Anda harus lebih teliti saat membeli makanan.
Di atas telah disebutkan jenis garam natrium, berikutnya adalah jenis-jenis makanan yang mengandung garam natrium (yang cukup tinggi pula) sehingga penggunaannya harus DIBATASI, yaitu:
- Dendeng, abon, corned beef, bacon, ikan asin, ikan pindang, telur asin, telur pindang, sarden, daging asap.
- Keju, margarin, mentega.
- Acar, asinan sayuran dan sayuran kaleng.
- Kecap, saos, terasi,petis, tauco.
- Roti, biskuit, kraker, cake, dan kue-kue lain yang diolah dengan garam dapur dan soda dalam jumlah yang cukup banyak.
Garam natrium yang berlebihan akan dikeluarkan tubuh melalui ginjal (melalui urine/air seni). Pada keadaan tertentu, garam natrium yang berlebihan tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, sehingga mengendap di dalam jaringan tubuh dan mampu mengikat air. Kemampuan mengikat air ini akhirnya akan membuat bagian tubuh tertentu menjadi bengkak karena menimbun cairan.
Penimbunan cairan misalnya di dalam paru-paru, rongga perut, ataupun anggota gerak tentunya akan menimbulkan gangguan fungsi fisiologis tubuh. Penimbunan di paru-paru akan menyebabkan sesak nafas, di rongga perut bisa menimbulkan rasa ampeg, dan berbagai macam keluhan lainnya.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda semuanya.
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar